Kamis, 13 Oktober 2011

Sore Kemarin

Ada apa dengan sore kemarin.?? Oh tidak, kawan. Zy tidak bertemu cowok keren atau cowok yang memakai motor satria F150. Juga tidak memenangkan undian. Sama sekali tidak.

Kemarin, seperti biasa. Kuliah dengan tenang. Tapi saat sedang asyik mengikuti kuliah kedua pada pukul satu tiba-tiba saja zy merasa sedikit pusing. Penglihatan zy tiba-tiba saja menjadi kabur. Ah, ada apa ini, pikirku.
Meski begitu, zy tidak mengindahkannya. Tapi semakin lama sakit di kepala ini semakin menjadi-jadi. Zy sudah tidak kuat lagi. Untungnya sebelum jam pelajaran berakhir pak dosennya sudah keluar duluan. Lega rasanya. Berarti zy sudah bisa pulang. Sebenarnya hari ini masih ada kuliah pukul tiga, namun zy jelas tidak bisa mengikutinya dengan kondisi seperti ini.

Lalu zy putuskan untuk pulang. Zy pun meminta bantuan teman-teman untuk mengantar. Namun apa hendak dikata, ternyata tak satupun yang mau mengantar zy. Dengan berbagai alasan. Zymenghampiri teman yang satu dan menyatakan niat zy, dia hanya diam. Lalu zy beralih ke teman yang lain, dia bilang sedang sakit kepala. Tapi zy sendiri tidak yakin apakah dy benar-benar sakit kepala karena waktu dy mengatakan sakit kepala dy sementara asyik menonton di laptop sambil senyum2. Ku hampiri teman yang berdiri di dekat pintu, dy bilang motornya sedang dipakai. Oh God, pupus sudah harapan. Zy tidak tahu harus minta tolong ma siapa lagi. Sementara sakit di kepala ini tidak juga berhenti.

Lalu zy turun ke pewe, berharap disana ada yang bisa membantu. Dan benar saja, di bawah sana kulihat seorang teman yang menurut pikirku akan bisa menolong. Zy hampiri ia dan menyampaikan niat minta tolong. Dy bisa, tapi dy bilang tunggu sebentar ya. zy liat dy memang sedang asyik ngobrol. Ah, sakit kepalaku semakin dalam. Zy hanya bisa senyum mendengar jawabannya, zy menunggu. Tapi kawan, ternyata sakit di kepala ini tak bisa lagi menunggu. Zy harus segera pulang dan istirahat.

Lalu zy bujuklah teman itu untuk segera mengantar zy, tapi dy tidak mengindahkan. Dy masih asyik ngobrol. Ah, ya sudah kalo begitu. Untuk apa ditunggu kalo memang tidak bisa, masa zy harus memaksa.
Zy putuskan untuk pulang sendiri. Tentu dengan berjalan kaki karena zy memang tidak memiliki kendaraan.

Waktu zy berjalan pergi, terdengar dari belakang teman zy mengatakan 'ih, jangan ngambek. Ayomi pade,'..
Apa.? Ngambek.?? Tidak kawan. Zy tidak ngambek, zy sakit kepala. Dan harus segera pulang untuk menenangkan sakit ini. Zy harus istirahat. Sekali lagi zy tidak ngambek.


Zy pun pulang, dengan sedikit memaksakan diri. Nyut..nyut di kepala semakin menjadi, seirama dengan langkah kaki zy. Zy cuma bisa memegang kepala zy agar rasa sakitnya bisa sedikit tertahan.
Zy lihat ke depan, ah, pondokan zy masih ada beberapa meter lagi.

Zy terus berjalan dan akhirnya tiba di pondokan. Alhamdulillah, senangnya zy. Sampai di kamar zy langsung tidur, tanpa sempat cuci muka seprti kebiasaan zy. yah, sakit di kepala ini memakasa zu untuk segera istirahat.
Zy tertidur dengan sakit di kepala. Tanpa sadar bahwa ternyata ada sakit lain yang menrpa zy. Sakit di hati, kawan.

Ah, zy baru sadar. Ternyata zy tidak memiliki teman. betapa miskinnya zy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar