Jumat, 28 Desember 2012

Kelestarian Air Minum Untuk Kelangsungan Hidup Kita Bersama


Air adalah sumber utama kehidupan. Semua makhluk hidup membutuhkannya. Bumi ini sebagian besar terdiri dari air, begitu pula dengan tubuh kita. Mengapa saya katakan sebagian besar dari bumi ini terdiri dari air? Itu karena memang bumi tempat kita berpijak di kelilingi oleh lautan. Air laut termasuk air juga kan.. Air, sepengetahuan saya terbagi atas air tawar, air asin (air laut), dan air payau (air hasil percampuran air tawar dan air laut). Ikan di laut membutuhkan air asin untuk hidup, ikan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di air payau pun membutuhkan air. Manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan membutuhkan air tawar untuk kelangsungan hidup.  Itu sepengetahuan saya. Namun, saya menemukan pada sebuah tulisan bahwa ternyata air terdiri atas air bersih, air es (glaser), dan salju permanen. (lihat paragraf ketiga).
Seperti yang pernah saya dengar, 80% tubuh kita terdiri dari air. Air memiliki fungsi yang sangat besar dalam kerja organ-organ tubuh. Kurangnya air dalam tubuh akan mengakibatkan dehidrasi sehingga penyakit akan mudah datang. Oleh karena itu, air sangat penting untuk kehidupan kita agar kita tetap sehat.
Namun tahukah anda bahwa saat ini dunia sedang sedang terancam kelangkaan air bersih. Seperti sebuah tulisan yang saya kutip berikut,

"Air merupakan bagian terbesar di bumi, namun hanya 2,53 persennya merupakan air bersih. Sebanyak dua pertiga dari air bersih itu berupa sungai es (glaser) dan salju permanen yang sulit untuk dimanfaatkan. Dari waktu ke waktu sumber daya air bersih makin berkurang akibat pertambahan penduduk. Air bersih juga terpolusi oleh kurang lebih dua juta ton sampah setiap hari. Polusi ini muncul dari kegiatan sektor industri, kotoran manusia, dan kegiatan sektor pertanian. Tidak ada data yang pasti soal produksi limbah cair. Akan tetapi, salah satu sumber memperkirakan produksi limbah cair mencapai 1.500 kilometer kubik. Bila saja satu liter limbah cair mencemari delapan liter air bersih, maka setidaknya 12.000 kilometer kubik air bersih terpolusi di seluruh dunia. Dampak dari perubahan iklim dunia terhadap sumber air belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, estimasi terbaru menyebutkan, perubahan iklim global menyebabkan kelangkaan air global hingga 20 persen. Pada pertengahan abad ini atau pada tahun 2050, setidaknya enam milyar manusia di 60 negara akan mengalami kelangkaan air bersih. Bahkan, dalam kurun waktu 20 tahun ke depan, laporan itu memprediksikan rata-rata pasokan air untuk tiap orang akan turun sepertiganya." (dari http://inverno21.wordpress.com/2011/09/03/dunia-terancam-kelangkaan-air-bersih/)

Dari data di atas dapat dipastikan bagaimana susahnya hidup dengan kekurangan air. Jangankan untuk mandi atau mencuci, bahkan untuk minum pun akan sulit. Meski dunia sedang berada diambang kelangkaan air bersih masih banyak orang yang tidak peduli dengan hal tersebut. Mereka menganggapnya sebagai angin lalu. Mengapa.? Mungkin saya akan sedikit berasumsi. Menurut saya, hal tersebut dikarenakan saat ini air masih sangat melimpah. Air masih bisa dengan mudah diperoleh. Namun siapa yang bakal menyangka beberapa tahun ke depan, air bersih akan sulit di dapat. Memang air masih tetap banyak, namun bukan air bersih, yang sehat untuk dikonsumsi, melainkan air yang sudah terkontaminasi dengan limbah serta karena adanya perubahan iklim seperti telah dikatakan sebelumnya.

Saya masih ingat waktu pelajaran geografi di SMA dulu (sekitar tahun 2006), guru saya bilang begini “suatu saat air bersih akan sulit didapat. Kenapa? Karena saat ini semakin banyak gedung yang didirikan, tanah diaspal, jalan-jalan disemen sehingga daerah resapan air semakin berkurang. Semakin sedikit daerah resapan air makin sedikit pula air yang akan sampai ke tanah. Air yang telah dipakai oleh manusia akan kembali bersih melalui proses filtrasi di dalam tanah. Proses filtrasi (penyaringan) air ke dalam tanah itu sangat rumit. Tanah memiliki banyak lapisan. Mulai dari lapisan permukaan hingga lapisan dalam. Nah, yang lapisan paling dalam inilah tempat air bersih itu berada. Proses penyaringan ini berlangsung sangat lama, dibandingkan dengan proses pengambilan air ke atas permukaan. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika air yang diambil lebih banyak dari air yang akan meresap dan tersimpan di lapisan tanah bawah. Air bersih benar-benar akan sulit di dapat.

Oleh karena itu, mulai dari sekarang kita harus sadar akan pentingnya berhemat dalam menggunakan air bersih. Dengan kata lain bijak dalam penggunaannya. Berikut beberapa saran dari saya agar kita bisa menjaga kelestarian air bersih (saran berikut saya tulis melihat kondisi di sekitar saya) :
·  * Matikan mesin saat penampungan air telah penuh. (Khusus untuk anda yang menggunakan tempat penampungan air).
·        * Jangan biarkan air di keran anda mengalir pada saat sikat gigi, cuci muka, cuci piring, dan lain-lain. Cukup    digunakan saat diperlukan saja.
·        *  Pada saat hujan, anda bisa menampung air hujan tersebut dan menggunakannya untuk mencuci kendaraan, pakaian, dan lain-lain.
·       *  Untuk yang memiliki kendaraan, sebaiknya anda mencuci kendaraan menggunakan air dalam sebuah wadah. Jangan menggunakan keran untuk menyiram mobil karena hal itu sangat memboros air.
·       *  Bilas pakaian seperlunya. Air bekas pembilasan dapat digunakan untuk menyiram tanaman.

Saya kira demikian yang bisa saya bagikan kepada teman-teman. Mari kita jaga kelestarian sumber air minum untuk kelangsungan hidup kita bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar